Sakit gigi menjadi salah satu penyakit yang familier
sehingga tidak jarang ditemui di tengah masyarakat. Hampir sebagian besar
dari manusia pernah mengalami sakit gigi, dan mungkin Anda menjadi salah satu
orang yang sedang mengeluhkannya saat ini.
Nah, pertanyaannya obat sakit gigi
yang seperti apa yang Anda gunakan untuk menyembuhkan sakit atau nyeri pada
gigi saat ini? Pada dasarnya, setiap obat sakit gigi tidak pernah berfungsi
secara nyata untuk mengatasi sakit gigi dan menghilangkan penyebabnya,
melainkan hanya membantu untuk meredakan rasa nyeri dan sakit pada gigi saat
dirasa telah sangat menyakitkan.
Perlu diketahui, sakit gigi pada dasarnya disebabkan
oleh gigi yang berlubang dan biasanya akan disertai dengan infeksi bakteri yang
akan menimbulkan peradangan di bagian pulpa gigi. Pada tahap ini, biasanya
kondisi gigi akan mengalami rasa nyeri tak tertahankan dan terjadi
pada waktu yang tidak bisa diprediksi. Biasanya dokter gigi akan memberikan
resep berubah 3 jenis obat pereda sakit gigi untuk para pasien, yakni
antibiotik, anti inflamasi dan analgesik. Semua ditujukan untuk meredakan rasa
sakit pada gigi agar tidak berulang, bukan mengatasi penyebabnya sehingga bisa
saja sewaktu-waktu rasa sakit gigi muncul kembali.
Antibiotik biasanya diberikan
dalam bentuk amoxicillin 500 gr untuk orang dewasa dan diminum 3 kali dalam
sehari dan harus dihabiskan meskipun sakit gigi telah mereda. Fungi amoxicillin
ialah untuk mengobati infeksi bakteri. Yang kedua ada anti inflamasi yang
diberikan oleh dokter gigi dalam bentuk natrium diklofenak sekitar 50 mg untuk dewasa. Obat sakit gigi ini
ditujukan untuk meredakan pembengkakan dengan cara diminum sebanyak 3 kali
dalam sehari setiap 8 jam sekali.
Yang terakhir ialah analgetik, yakni obat
pereda rasa nyeri yang diberikan dalam bentuk asam mefenamat sekitar 500 mg
untuk dewasa dan biasanya para dokter akan menyarankan obat ini untuk diminum
pada saat asa nyeri pada gigi berlubang muncul dengan catatan harus dihindari
oleh penderita maag. Bagi Anda yang menderita maag, maka bisa diganti dengan
pemberian parasetamol berupa obat dengan efek analgesik yang lebih kecil.
Komentar
Posting Komentar